Thursday, November 11, 2010

TUJUH




Allah menciptakan 7 hari dalam seminggu. Langit sebagai atap kita terdiri dari 7 tingkat atau lapisan. Tanah yang kita pijak ada 7 lapis. Tubuh kita terbahagi menjadi 7 bahagian. Surah Al Fatihah ada 7 ayat dan berbagai jumlah 7 yang lain. Tapi tahukah anda makna disebalik angka 7 itu?

Asy-Syaikh Al Imam Abu Nashr Muhammad bin Abdirrahman Al Hamdani dalam kitabnya Assab’iyyatu fi Mawa’idhil Barriyah menyatakan, Dzat Pencipta yang sangat besar kekuasaanNya dan sangat tinggi kedudukanNya iaitu Allah SWT telah menghiasi 7 perkara dengan 7 perkara. Dan menghiasinya pula bagi tiap-tiap 7 perkara itu dengan 7 perkara lainnya. Hal tersebut sengaja Allah ciptakan untuk memberitahu kepada orang-orang yang berilmu bahawasanya di dalam angka 7 itu mempunyai keunikan dan
rahsia yang besar.


Pertama

Allah menghiasi udara ini dengan tujuh lapis langit sebagaimana firman Allah dalam surah An Naba’ ayat 12:

“Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu 7 (langit) yang kukuh.”

Allah menciptakan langit dunia pertama dari air, langit kedua dari embun, langit ketiga dari besi, langit keempat dari perak, langit kelima dari emas, langit keenam dari mutiara dan langit ketujuh dari mira delima. Setelah itu dibelahnya yang antara
tiap-tiap bahagian berjarak lima ratus tahun.

Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan tujuh bintang. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 16,

“Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya. ”
Tujuh bintang yang dimaksud adalah bintang Zuhal, Musytari, Marikh, Syamsu, Zahra, Athorid dan Qamar.


Kedua

Allah telah menghiasi tanah yang lapang dengan 7 lapis bumi. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ath Thalaq ayat 12,

“Allah-lah yang telah menciptakan 7 langit dan bumi seperti itu pula ….”
Kemudian Allah menghiasi (bumi) itu dengan 7 lautan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Luqman ayat 27,

“… dan laut, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudahnya.. .”
Tujuh lautan yang dimaksud adalah lautan Thobaristan, Karman, Oman, Qolzam, Hindustan, Rum, dan Maghrib.


Ketiga

Allah telah menghiasi neraka dengan 7 tingkatan, iaitu neraka Jahannam, Sa’ir, Saqar, Jahim, Huthamah, Ladho dan Hawiyah. Tentang nama-nama neraka ini sesuai dengan firman Allah, neraka Jahannam dalam surah Al Hijr ayat 43; neraka Sa’ir dalam surah Al Inshiqaq ayat 12; neraka Saqar dalam surah Al Muddatstsir ayat 42; neraka Jahim dalam surah Asy Syura ayat 91; neraka Huthamah dalam surah Al Humazah ayat 5; neraka Ladho dalam surah Al Ma’arij ayat 15 dan neraka Hawiyah dalam surah Al Qari’ah ayat 9.

Allah menghiasi tiap-tiap neraka itu dengan 7 pintu. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 44,

“Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka.”


Keempat

Allah menghiasi Al Quran dengan 7 surah yang panjang. Dan Allah menghiasinya pula dengan 7 ayat Ummul Kitab Al Fatihah, sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 87,

“Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah berikan kepadamu (Muhammad) 7 ayat yang dibaca berulang-ulang (iaitu Al Fatihah) dan Al Quran yang agung.”


Kelima

Allah menghiasi manusia dengan 7 anggota badan, iaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya dengan tujuh peribadatan, iaitu dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah dengan sujud, tujuh anggota badan manusia ini adalah tujuh anggota tempat sujud. Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa tujuh anggota badan manusia ini adalah otak, urat, urat saraf, tulang-belulang, daging, darah dan kulit.


Keenam

Allah menghiasi umur manusia dengan 7 tingkatan (tahap). Pada masa baru lahir dinamakan tahap radhi’ (menyusu), kemudian tahap fathim (disapih), tahap shabiyyi (bayi), tahap ghulam (kanak-kanak) , tahap syaab (pemuda atau remaja), tahap kuhul (meningkat usia antara 30-50 tahun) dan terakhir tahapan syaikh (masa tua). Selanjutnya Allah menghiasi 7 tahap umur ini dengan tujuh kalimat yaitu ucapkanlah kalimat syahadat, Laa Ilaaha Illaa Allaahu Muhammadar Rasuulu Allaah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Insyiqaq ayat 19,

“Sesungguhnya (kejadian atau penciptaan) kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).”


Ketujuh

Allah menghiasi dunia ini dengan 7 negeri yang besar, iaitu 1. Hindustan, 2. Hijaz, 3. Bashrah, Baduyah, dan Kufah, 4. Irak, Syam (Syiria), Kurasan sampai Balakh, 5. Roma dan Armenia, 6. Ya’juj dan Ma’juj, dan 7. Cina Turkistan.

Allah menghiasi 7 negeri yang besar ini dengan tujuh hari, iaitu Ahad, Isnin, Selasa, Rabu, Khamis, Jumaat dan Sabtu. Dan Allah memuliakan ketujuh hari ini dengan tujuh dari para nabi, iaitu Allah memuliakan Nabi Musa dengan hari Sabtu, Isa bin Maryam dengan hari Ahad, Dawud dengan hari Isnin, Sulaiman dengan hari Selasa, Ya’qub dengan Rabu, Adam dengan hari Kamis dan Muhammad beserta umatnya dengan hari Jumaat.

Secara amnya, masih banyak lagi rahsia angka tujuh yang lain. Dalam masyarakat kita juga mengenal tradisi dengan angka tujuh contohnya hamil tujuh bulan, tujuh hari kematian, sumpah tujuh turunan dan lain-lain.

Kehamilan pada usia tujuh bulan dimaksudkan kerana pada umur tujuh bulan ini si janin sudah dalam keadaan sempurna, baik dari segi fizikal mahupun ruhnya dan siap untuk dilahirkan. Manakala mengenang tujuh hari kematian kerana pada hari ke tujuh ini para ahli waris sudah mulai melupakan atau menerima kepergian si mati. Tentang sumpah tujuh turunan, kerana kita pada kebiasaannya mengenal nasab kita ke atas rata-rata sampai peringkat tujuh keturunan sahaja, bagi keturunaan kelapan dan seterusnya mungkin kita sudah tidak mengenalnya lagi.

Namun begitu, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah mengajarkan tradisi-tradisi yang disebutkan tadi. Begitu pula dengan para Imam Mazhab dan para ulama tidak pernah mengajarkan hal-hal yang demikian. Dan yang pasti hanya Allah yang tahu rahsia angka 7 tersebut kerana Dialah yang menciptakan.

1 comment:

  1. Di China
    Kembali ke angka 7, menurut cerita angka 7 telah mempesona sejak jaman dahulu kala. Di China angka 7 dihubungkan dengan kehidupan gadis, dimana gadis mempunyai gigi susu pada usia 7 bulan dan tanggal pada usia 7 tahun, dalam 2 x 7 tahun “roda yin” membuka ketika ia mencapai masa puber, dan pada 7 x 7 = 49 datanglah masa monopause.

    Di Amerika Kuno
    Kesakralan angka 7 tidak ditemui di Amerika pra-Columbian dimana bangsa Maya percaya bahwa pada 7 lapis langit dan menganggap 7 sebagai angka penjuru mata angin.

    Di Agama Yahudi
    Dalam agama Yahudi (agama sebelum nabi Ibrahim. AS, atau agama pada jaman sebelum Masehi) hari ke 7 menjadi hari libur suci, sehinga di sakralkan, pada hari ke 7 itu larangan bekerja di ubah menjadi perintah. Dalam kitab perjanjian lama penuh angka 7. Pada generasi ke 7 setelah Adam hiduplah Lamech (silsilah dari Adam ) selama 777 tahun dan harus membayar balas dendam selama 777 tahun (Kejadian : 4.24). Tujuh tahun langkah menuju kuil sulaiman berhubungan dengan 7 cerita tentang kuil kuil Babilonia. Lalu Merpati Nuh menghilang selama 7 hari, dan tanda tanda datangnya muncul selama 7 hari, sungai Eufrat terbagi menjadi 7 aliran.

    Di Agama Kristiani
    Pada abad ke -14, sejarawan Mesir al-Maqrizi mengatakan bahwa orang orang kristen di Mesir (Koptik) merayakan 7 pesta besar dan 7 pesta kecil di gereja mereka. Dimana pesta yang dilangsungkan adalah 7 untuk pesta kesenangan dan 7 untuk pesta kesedihanMaria yang selaras dengan irama heptadik. Oleh karena itu dalam musik renaisans terdapat sejumlah lagu dengan 7 suara, yang biasanya dipersembahkan kepada Perawan Maria atau berkaitan dengan 7 pahala Roh Kudus.

    Di India
    Angka 7 juga banyak di jumpai di India, menurut cerita, angka 7 adalah angka penting terpenting di Weda selain angka 3. Angka 7 secara khusus berkaitan dengan Agni, dewa Api yang memiliki 7 istri, ibu atau adik serta 7 api, balok atau lidah, dan lagu lagu yang diperuntukkan baginya berjumlah 7. Dalam kepercayaan merea dewa matahari mempunyai 7 kuda penarik keretanya di langit.

    Di Agama Budha
    Dalam Budha (sidharta Gautama) yang baru lahir diyakini oleh pengikutnya, ketika lahir langsung menapak 7 langkah. Ia mencari keselamatan selama 7 tahun dan mengitari pohon bodhi selama 7 kali sebelum duduk bermeditasi dibawahnya. Masih menurut cerita, bahwa Syurga Budha mempunyai 7 teras, 7 karya keagamaan akan membawa manfaat bagi orang orang yang mempercayai kehidupan ini.

    Di Agama Islam
    Dalam islam, yang menarik dan untuk dicatat adalah, bahwa surah pertama dalam Al-Qur’an, Al-Fatihah mempunyai 7 ayat. Kalimah Syahadat dalam Laa Ilaaha ilaa Allaah, Muhammad rasul Allah terdiri dari 7 kata. Menurut Al-Qur’an Tuhan menciptakan langit dan bumi menjadi 7 lapis. Lalu Thawaf mengelilingi Ka’bah di Mekkah dilakukan sebanyak 7 kali, demikian juga dengan lari lari kecil (Sa’i) antara Shafa dan Marwah. Pada akhir haji, dekat Mina, syetan di lepar dalam 3 kali masing masing dengan 7 buah kerikil kecil yang lazim disebut (melempar jumroh). Allahu’Alam.

    ReplyDelete